Kenangan itu hancur sejak dia diperkosa rakan kelasnya sendiri krtika masih
berada di bangku kelas 1 SMA. Hidup Maizidah semakin menderita apabila dia
harus berkahwin dengan laki-laki yang telah memperkosanya.
"Akhirnya saya dinikahkan dengan laki-laki yang merogol saya. Waktu
dulu penyelesaiannya adalah menikah sebagai bentuk tanggung jawab laki-laki itu,"
ujar Maizidah lirih di malam anugerah Perempuan Inspiratif Nova 2015 di sebuah
restoran di Jalan Raden Saleh, Jakarta
Pusat, Sabtu ( 5/12/2015) malam.
Akhirnya, Maizidah harus menyedari bahawa berkahwin dengan orang yang
meragut kehormatannya adalah pilihan yang salah.
Selama perkahwinan mereka, tidak ada satu hari pun Maizidah berhenti
disiksa. Ditendang, dipukul, diludahi, adalah perkara biasa.
Harga diri tidak ada, semua sudah diinjak, begitu kata Maizidah.
Seksaan walaupun tidak berhenti ketika dia hamil 6 bulan. Perut buncitnya
kala itu pernah diinjak sang suami.
sumber : tribunnews.com/
No comments:
Post a Comment